Dr. Rizal
Ramli
“Rizal
Ramli adalah seorang ahli ekonomi dan politisi Indonesia. Ia pernah menjabat
Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan pada Kabinet
Persatuan Nasional dimasa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Pengagum
Einstein ini sempat menikmati bangku kuliah di jurusan Teknik Fisika - Institut
Teknologi Bandung, tetapi akhirnya mendapatkan gelar doktor ekonomi dari Boston
University pada tahun 1990. Ia adalah salah satu ahli ekonomi Indonesia yang
dipercaya menjadi penasehat ekonomiPBB bersama ekonom Internasional lainnya
seperti peraih Nobel Ekonomi, Prof. Amartya Sen dari Harvard University”
Tokoh ekonomi kelahiran
Padang, 10 Mei 1953 ini dikenal
sebagai orang yang tak suka pada penindasan, nama Rizal Ramli adalah nama salah
satu politikus yang sempat merasakan hawa hotel prodeo lantaran ia menentang
terpilihnya kembali Soeharto sebagai presiden berkuasa pada rezim Orde Baru. Rizal Ramli meniti karir di bidang politik bermula dari
kegemarannya dalam berorganisasi sejak duduk di bangku kuliah. Kecintaannya
terhadap organisasi bahkan ia kembangkan dengan melahirkan organisasi yang
didominasi oleh para ekonom dalam menanggapi kebijakan-kebijakan ekonomi yang
dibuat pemerintah Orde Baru.
ECONIT
Advisory Group adalah nama organisasi ekonom yang didirikan Rizal bersama
dengan ekonom lain seperti Laksamana Sukardi. Organisasi tersebut terkenal
dengan organisasi yang sering mengkritisi perekonomian pemerintahan Oerde Baru. Pekerjaan yang mudah didongkrak dan menghasilkan pertumbuhan
yang drastis membuktikan bahwa kinerja Rizal tidak bisa dianggap main-main.
Berani, cepat, dan tanggap adalah ungkapan simbolis bagi sosok suami dari
mendiang Marijani ini. Bahkan, tak segan-segan, saat Gus Dur menjabat sebagai
presiden menggantikan BJ Habibie, lulusan Boston University ini lantas ditunjuk
sebagai Menteri Koordinator Bidang perekonomian
selama hampir satu tahun sebelum akhirnya diserahi tanggungjawab sebagai Menteri
Keuangan menggantikan Prijadi Praptosuhardjo.
Saat
menjabat sebagai Menteri Perekonomian, Rizal juga menduduki jabatan penting di
beberapa perusahaan. Kinerjanya dinilai menguntungkan banyak pihak lantaran
geliat semangatnya mampu mempengaruhi pemasukan devisa negara, terbukti dengan
adanya kenaikan pada nilai ekspor Indonesia hingga mencapai 27%. Tak hanya itu,
saat menjadi Kabulog, ia juga berhasil membawa keuntungan bagi Bulog meski ia
hanya memimpin selama 15 bulan. Selama menjadi Kabulog, Rizal berhasil
memberikan terobosan baru yang seketika mendongkrak nilai perekonomian Bulog
hanya dalam kurun waktu enam bulan. Di bawah tangan dinginnya, ia membuat Bulog
menjadi sebuah instansi yang lebih transparan dan accountable, misalnya dengan
penghapusan rekening off-budget menjadi on-budget yang mengakibatkan angka
surplus yang cukup tinggi bagi Bulog. Jelas saja itu merupakan suatu prestasi
setelah krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1998.
Mei
2001, saat mantan dosen Program Magister Manajemen Fakultas Pasca Sarjana UI
menjabat sebagai Menteri Perekonomian ini juga membuat terobosan lain dengan
mendorong penghapusan cross-ownership dan cross-management antara PT Telkom dan
PT Indosat. Langkah ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetisi dan mendorong
kedua operator telekomunikasi nasional tersebut menjadi full service operators.
Lewat terobosannya tersebut, banyak pihak menilai bahwa langkah yang dilakukan
Rizal adalah langkah yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan bagi
negara. Karir yang pernah ditempuh beliau adalah sebagai berikut :
·
Presiden Komisaris PT Semen Gresik
Tbk, 2006-2008
·
Menteri Keuangan Republik Indonesia,
2001
·
Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian republik Indonesia, 2000-2001
·
Kepala Badan Urusan Logistik
(Kabulog), 2000
·
Dosen Program Magister Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
sumber :
0 komentar:
Posting Komentar